Infeksi virus HMPV memiliki gejala yang mirip dengan gejala infeksi pada sistem pernapasan secara umum. Infeksi virus HMPV umumnya hanya menyebabkan gejala ringan dan sering kali sembuh sendiri, tetapi virus ini juga dapat menyebabkan gejala berat pada individu yang rentan, seperti orang yang menderita penyakit jangka panjang atau daya tahan tubuh yang lemah.
HMPV, atau human metapneumovirus, adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Virus ini menyebar melalui ingus atau liur yang keluar dari orang yang batuk, bersin, ciuman, atau berpelukan dengan orang lain.
Selain itu, HMPV juga dapat menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi virus, seperti gagang pintu, dan menyentuh mulut atau mata tanpa mencuci tangan.
Berbeda dengan virus COVID-19 yang baru ditemukan di akhir tahun 2019 di Tiongkok, HMPV sebenarnya sudah ada sejak lama, sekitar tahun 2001 di Belanda. Sejak itu, virus telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Gejala HMPV juga hampir sama dengan gejala flu biasa dan cenderung meningkat seiring perubahan musim, khususnya di musim hujan. Sebaliknya, di negara empat musim seperti Tiongkok, kasus HMPV sering meningkat saat musim dingin atau musim salju.
Gejala HMPV yang Umumnya Ditemui
Virus HMPV dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih rentan terhadap anak-anak kurang dari lima tahun dan orang tua. Penderita HIV, kanker, dan orang yang mengonsumsi obat imunosupresan juga lebih rentan terhadap infeksi ini.
Infeksi virus HMPV sebagian besar bersifat ringan dan sering menimbulkan gejala yang mirip dengan flu, sehingga sering disalahartikan. Gejala yang paling umum dari infeksi virus HMPV meliputi:
- Batuk
- Hidung meler
- Pilek
- DemamĀ
- Sakit tenggorokan
- Mual
- Muntah
- Diare
- Ruam kulit
Gejala HMPV yang Berat
HMPV biasanya tidak menimbulkan gejala dan biasanya sembuh sendiri dalam waktu 2 hingga 7 hari. Namun, pada kasus tertentu yang jarang terjadi, HMPV dapat menimbulkan gejala yang lebih parah. Anak-anak di bawah 2 tahun, bayi yang lahir terlalu cepat, dan anak-anak dengan penyakit jantung bawaan lebih berisiko mengalami gejala yang parah ini.
Selain itu, orang dewasa dengan asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema, atau penyakit lainnya, seperti HIV atau diabetes yang tidak terkontrol, lebih rentan mengalami gejala HMPV yang berat.
Berikut adalah gejala HMPV berat yang memerlukan penanganan segera:
- Demam tinggi
- Mengi
- Sesak nafas
- Kelelahan ekstrem
- Batuk yang tidak kunjung reda
Anda dapat segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika Anda mengalami gejala HMPV yang parah, terutama jika Anda memiliki penyakit lain seperti diabetes, gagal ginjal, penyakit jantung, atau asma.
Risiko komplikasi terkait infeksi HMPV, seperti pneumonia, bronkitis, dan sindrom stres paru-paru akut (ARDS), meningkat jika gejala HMPV tidak ditangani dengan cepat.
Anda harus lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air atau selalu membawa hand sanitizer untuk membantu proses pemulihan dan mencegah penyebaran infeksi HMPV lebih luas. Jangan berbagi makanan dengan orang lain saat keluar rumah; gunakan masker; dan tutupi hidung dengan siku saat bersin atau batuk.
Untuk membuat sistem kekebalan tubuh Anda lebih kuat dalam memerangi infeksi, pastikan Anda menjalani gaya hidup sehat, termasuk makan makanan bergizi, minum lebih banyak air putih setidaknya delapan gelas setiap hari, dan tidur setidaknya tujuh hingga tujuh jam sehari.
Berkonsultasilah dengan dokter Anda melalui Chat With a Doctor jika Anda mengalami gejala-gejala di atas dan ingin tahu apakah gejala-gejala tersebut mengarah pada infeksi HMPV atau tidak.
Namun, jika Anda mengalami gejala HMPV yang disertai dengan demam tinggi, kesulitan bernapas, serta kulit dan bibir yang kebiruan, Anda harus segera pergi ke dokter. Ini karena tanda-tanda ini dapat menunjukkan kondisi yang memerlukan penanganan segera.