BPIP Paskibraka Lepas Jilbab Jadi Sorotan Netizen

Diminta oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk mencabut Keputusan BPIP Nomor 34 Tahun 2024 tentang Standar Pakaian, Atribut, dan Sikap Tampang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, yang dianggap sebagai “sumber terjadinya kekisruhan”.

Sebelum ini, BPIP telah meminta maaf dan memberikan izin kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri untuk mengenakan jilbab selama upacara HUT RI ke-79 di IKN, Kalimantan Timur.

Wakil Sekretaris Jenderal Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Irwan Indra menyatakan bahwa poin “Ciput warna hitam (untuk putri berhijab)” yang tercantum dalam Peraturan BPIP No 3 Tahun 2022 dihapus dengan Keputusan BPIP No 34.

Baca Juga: Artis Angela Lee Ditangkap Terkait Penipuan dan Penggelapan Tas Senilai RP3,2 Miliar

Tanggapan Orang Tua Paskibraka

Paskibraka putri Gorontalo, Siti Janeeta Abdul Wahab, tampaknya tidak mengenakan jilbab saat pengukuhan Paskibraka Nasional 2024 dimulai pada Selasa (13/08) lalu di Istana Garuda, IKN.

Ibu Janet Suronoto, yang juga dikenal sebagai Janeeta, mengatakan bahwa ketika dia melihat anaknya menonton televisi, perasaannya berubah-ubah.

Linda merasa bangga karena anaknya menjadi salah satu dari 76 anggota Paskibraka yang akan mengibarkan bendera Merah Putih pada Peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI, tetapi dia juga kecewa melihat anaknya tidak lagi menggunakan jilbab.

“Sebagai orang tua, saya merasa bangga melihat anak saya sudah dikukuhkan. Tapi ketika melihat dia tidak menggunakan jilbab di depan umum, saya kaget dan kecewa,” kata Linda Suronoto kepada wartawan Sarjan Lahay di Gorontalo, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia pada hari Kamis (15/08).

Baca Juga: Usai Kena Skandal Politik, PM Jepang Fumio Kishida Mundur dari Jabatannya

Dia menyatakan bahwa meskipun itu adalah peristiwa kenegaraan, pelepasan jilbab harus dikritik karena nasionalisme seseorang tidak diukur dari “mau atau tidaknya menggunakan jilbab”.

Padahal, kata Linda, Janet sudah menggunakan jilbab sejak dari sekolah dasar (SD). Anaknya itu tetap menggunakan kerudungnya setiap hari kecuali di rumah.

Linda ingat bahwa salah satu cita-cita anaknya adalah menjadi anggota Paskibraka. Akhirnya, usahanya berhasil.

Janet, yang masih kelas 10, terpilih sebagai perwakilan Gorontalo dalam Paskibraka Nasional 2024 pada akhir Juli 2024.

Remaja yang lahir pada 20 Mei 2008 ini berhasil melalui berbagai tes hingga akhirnya terpilih untuk mewakili Gorontalo.

Linda menyatakan bahwa kebijakan tidak mewajibkan penggunaan jilbab sejak anaknya masih terlibat dalam proses seleksi Paskibraka Nasional 2024 yang berlangsung di Jakarta.

Baca Juga: Ini Alasan Susan Sameh Tak Publikasikan Hubungan Sebelum Pernikahan

Linda mengatakan bahwa anaknya sempat mengatakan kepadanya bahwa saat panitia BPIP melakukan wawancara, ada pertanyaan tentang kesiapan anaknya untuk membuka jilbab saat pengibaran bendera Merah Putih.

Ketika anak saya ditanyai pertanyaan itu, dia tidak menjawabnya. Selain itu, dia menyatakan bahwa dia percaya bahwa pertanyaan itu hanya untuk pengujian. Apa yang dipertanyakan itu sebenarnya terjadi, kata Linda, bukan bercanda.

Linda juga berharap bahwa larangan jilbab di pengibaran Merah Putih akan dihapus secara permanen. Ia ingin anaknya dan Paskibraka yang akan datang dapat menggunakan kerudung untuk memilih keyakinan mereka.

Leave a Comment